POLITEKNIK KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI








DISUSUN OLEH  :
Nama        :    Serda Raensi Taruna Aji     (20190436-E)            

TEKNIK KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV
BATU,        JUNI 2021

  1. TUJUAN : Agar bamasis mampu mempraktekkan DTMF sebagai control motor stepper

2. ALAT DAN BAHAN :

a. Laptop

b. Delphi/Embarcardero

c. DTMF decoder

d. Motor Stepper

3. TEORI :

            a. jelaskan tentang Motor Stepper




Seperti namanya, motor Stepper adalah jenis motor yang putarannya berdasarkan langkah (step) diskrit. Input pada motor stepper berasal dari pulsa-pulsa digital, berdeda dengan motor DC konvensional yang bekerja berdasarkan komutasi pada komponen brush (sikat) nya. komponen brush (sikat) nya

 

Step yang mengendalikan  motor berasal dari konstruksi kumparan yang disusun menjadi beberapa kelompok yang disebut fase. Motor dapat berputar apabila diberikan energi pada fase secara berurutan.  Motor Stepper mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor Stepper bergerak dalam langkah (step) secara teratur. Anda dapat mengendalikan langkah pada motor mengunakan mikrokontroller maupun rangkaian digital. Torsi dari motor Stepper tidak sebesar motor DC. Namun, motor jenis ini memiliki tingkat presisi yang tinggi dalam putarannya. Kecepatan gerak pada stepper dinyatakan dalam step per second atau jumlah step per detik.

b. Jelaskan tentang Jenis-jenis Motor Stepper

Motor stepper memiliki beberapa gategori. Berdasarkan struktur rotor dan statornya, motor stepper terdiri atas 3 jenis umum yaitu :

 

 

 

1. Variable Reluctance (VR)


Stepper jenis ini merupakan jenis yang paling sederhana. Motor Stepper VR terdiri dari motor besi lunak dengan beberapa gerigi dan dikelilingi oleh belitan stator.  Stator sendiri terdiri dari beberapa belitan yang terhubung langsung dengan inputnya. Belitan inilah yang menentukan sudut step pada motor. Rotasi pada motor terjadi ketika gerigi rotor ditarik ke kutub stator akibat dari pulsa digital yang diberikan. Pulsa digital membawa daya listrik sehingga menimbulkan medan elektromagnetik pada kumparan stator.


Magnet pada Stepper tipe VR lebih kecil dan ringan daripada jenis permanen magnet, sehingga dapat bergerak lebig cepat. Semakinkecil gap antara rotor dan gigi stator dari stepper VR, maka semakin kecil pula gaya magnetnya.

2. Permanen Magnet (PM)




Stepper ini menggunakan magnet permanen pada rotornya dan bekerja pada atrikan atau tolakan antara rotor dan stator electromagnet. Tidak seperti tipe Variable Reluctance, tipe Permanen Magnet tidak memiliki gerigi pada rotornya. Sebagai gantinya, Stepper PM menggunakan magnet dengan alternating north dan kutub selatan dengan garis lurus yang sejajar dengan poros rotor. Kutub magnet pada rotor ini menghasilkan peningkatan intensitas fluks sehingga torsinya lebih

3. Stepper Hybrid

Stepper Hybrid adalah gabungan dari dua jenis stepper diatas. Penggabungan jenis Variable Reluctance dan Permanen magnet bertujuan untuk memberikan daya maksimum dalam kemasan yang kecil. Karena konstruksi yang digabungkan maka harga dari stepper Hybrid lebih malah dari dua jenis yang lain. Namun, Stepper ini memiliki kombinasi sifat terbaik dari keduanya.Jenis Hybrid memberikan kinerja yang lebih baik dalam hal tingkat resolusi, torsi dan kecepatan. Rotor dari Stepper ini memiliki multi-gerigi seperti tipe VR dan  berisi magnet 



 

 

4. LANGKAH PERCOBAAN :

 1) laksanakan praktik dengan menggunakan Delphi 7 / Embarcardero

 


 

Gambar 1. Gambar saat di Run

 

 


 

Gambar 2. Run saat di tekan tombol keyboard 1.

 

 


Gambar 3. Run saat di tekan tombol keyboard 2.

 


 

Gambar 4. Run saat di tekan tombol keyboard 3.

 


Gambar 5. Run saat di tekan tombol keyboard 4.

 

 


 

 

Gambar 5. Run saat di tekan tombol keyboard 0 akan kembali ke start.

    masukkan coding dengan menambahkan DTMF decoder.

UNTUK CODINGNYA SEBAGAI BERIKUT:


 unit praktek1;


interface


uses

  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,

  Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls, jpeg, MMsystem, Vcl.Imaging.pngimage ;


type

  TForm1 = class(TForm)

    Image1: TImage;

    Image2: TImage;

    Image3: TImage;

    Image4: TImage;

    Label1: TLabel;

    Label2: TLabel;

    Label3: TLabel;

    Label4: TLabel;

    Image5: TImage;

    Image6: TImage;

    Image7: TImage;

    Image8: TImage;

    Edit1: TEdit;

    procedure Image1Click(Sender: TObject);

    procedure Image2Click(Sender: TObject);

    procedure Image3Click(Sender: TObject);

    procedure Image4Click(Sender: TObject);

    procedure Edit1Change(Sender: TObject);

  private

    { Private declarations }

  public

    { Public declarations }

  end;


var

  Form1: TForm1;

  Kotak: tShape;


implementation


{$R *.dfm}



procedure TForm1.Edit1Change(Sender: TObject);

begin

if edit1.Text='1' then

Begin

Image5.Visible:=true;

Image6.Visible:=false;

Image7.Visible:=false;

Image8.Visible:=false;

Label1.Visible:=true;

Label2.Visible:=false;

Label3.Visible:=false;

Label4.Visible:=false;

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-1.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC);

edit1.Text:='';

end;


if edit1.Text='2' then

Begin

Image6.Visible:=true;

Image5.Visible:=false;

Image7.Visible:=false;

Image8.Visible:=false;

Label1.Visible:=false;

Label2.Visible:=true;

Label3.Visible:=false;

Label4.Visible:=false;

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-2.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

edit1.Text:='';

end;


if edit1.Text='3' then

Begin

Image7.Visible:=true;

Image6.Visible:=false;

Image5.Visible:=false;

Image8.Visible:=false;

Label1.Visible:=false;

Label2.Visible:=false;

Label3.Visible:=true;

Label4.Visible:=false;

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-3.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

edit1.Text:='';

end;


if edit1.Text='4' then

Begin

Image8.Visible:=true;

Image6.Visible:=false;

Image7.Visible:=false;

Image5.Visible:=false;

Label1.Visible:=false;

Label2.Visible:=false;

Label3.Visible:=false;

Label4.Visible:=true;

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-4.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

edit1.Text:='';

end;


if edit1.Text='0' then

Begin

Image8.Visible:=false;

Image6.Visible:=false;

Image7.Visible:=false;

Image5.Visible:=false;

Label1.Visible:=false;

Label2.Visible:=false;

Label3.Visible:=false;

Label4.Visible:=false;

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-0.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

edit1.Text:='';


end;


End;


procedure TForm1.Image1Click(Sender: TObject);

begin

sndPlaySound('E:\INTERFACE\TUGAS 2\Dtmf-0.wav',SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC);

end;


procedure TForm1.Image2Click(Sender: TObject);

begin

sndPlaySound('E:\TUGAS 2\Dtmf-1.wav',

    SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

end;


procedure TForm1.Image3Click(Sender: TObject);

begin

sndPlaySound('E:\TUGAS 2\Dtmf-2.wav',

    SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

end;


procedure TForm1.Image4Click(Sender: TObject);

begin

sndPlaySound('E:\TUGAS 2\Dtmf-3.wav',

    SND_NODEFAULT Or SND_ASYNC );

end;


end.  (*


      *)


5. ANALISA :

                 A. Pada pembuatan kontrol DTMF pada Delphi7/Embarcardero bamasis harus membuat desain yang sedemikian rupa agar bisa menjai kontrol robot yang akan di buat. pada percobaan yang pertama ini dilaksanakan percobaan mengguakan dtmf control menggunakan tombol keyboard 1,2,3,4,5, dan 0.

                 B. Penulisan coding pada Delphi7/Embarcardero harus berhati hati dan teliti karena menggunakan bahasa pemrograman yang tepat agar sistem dapat berjalan dan tidak terjadi error yang dapat mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja.

                C. Dalam percobaan pertama ini kita menggunakan Tedit untuk memasukkan input yang selanjutnya akan diproses oleh sensor dan komponen yang telah di rangkai menggunakan DTMF.

                 D. Saat percobaan telah bisa di gunakan kita sambungkan dengan rangkain yang telah di buat dengan menggunakan motor stepper, rangkaian motor stepper tersebut di hubungkan dengan rangkaian relay yang terdapat pada rangkaian DTMF.

 6. kESIMPULAN DAN SARAN (OMP DAN OSMP)

                1) Pada OMP sistem Dtmf decoder ini dapat di gunakan untuk mengontrol Robot,mesin senjata dan lain lain.guna membantu dalam pelaksanaan peperangan.

                 2) Pada OMSP

 a.     sistem Dtmf decoder ini dapat di gunakan untuk mengontrol suatu alat pertanian,baik berupa mesin drone dan sebagainya,sehingga tugas para petani dapat terbantu.

b.     Sistem DTMF dapat di gunakan untuk pengontrolan yang berjarak jauh  dan dekat,sehingga dengan ada nya sistem kontrol ini dapat memudahkan setiap pekerjaan manusia.